.jpg)
Meski telah sukses di sela-sela kegiatannya sebagai loper koran, pria pemalu dan pendiam ini berjuang keras ikut kuis Who Wants To Be A Millionaire. Usahanya tak sia-sia. Melalui kerja keras, ia berhasil memenangkan hadiah Rp 500 juta.
Hari masih gelap. Waktu menunjukkan pukul 02.30 dinihari. Di saat banyak warga masih tidur, Agus Misyadi (23) sudah mulai bekerja. Sambil menahan kantuk, ia meninggalkan rumahnya di Kampung Kranggan Lembur, Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Bekasi. Ia mendayung sepeda menuju kios koran Bajata Agency, milik kakaknya Suratman (26) alias Bagong di Ruko Kranggan Permai, Bekasi.
Agus mengambil puluhan eksemplar koran. Lalu, anak keempat dari lima bersaudara pasangan Umar dan Inah ini, kembali mengayuh sepedanya. Kali ini, ia menuju perumahan mewah di kawasan Cibubur, mengantarkan koran kepada pelanggannya. Jam 07.00, Agus sudah menyelesaikan pekerjaannya. Ia pun pulang ke rumah. Begitulah aktivitas Agus sebagai loper koran, pekerjaan yang sudah ia lakoni selama tiga tahun.
"Jenuh juga jadi loper koran, tapi mau kerja apa lagi? Usai mengantar koran, saya enggak ada kerjaan lagi. Dari jam 8 pagi sampai malam saya sendirian saja di rumah, dengar radio, baca koran," tutur Agus Misyadi.
Awal menjadi loper, Agus memanfaatkan waktu luang untuk menulis lamaran pekerjaan ke seantero Jakarta. Antara lain perusahaan perkebunan di kawasan Ragunan, perusahaan pelayaran di Jalan Sudirman, dan puluhan instansi lainnya. "Saya memang pernah mendapat balasan. Namun, saya disuruh datang jam 07.00. Wah, enggak mungkin bisa, karena jam segitu saya masih mengantar koran."
Kegagalan demi kegagalan membuat Agus putus asa. Ia tak mau lagi menggantungkan kerja pada sebuah kantor. "Sejak itu, saya bertekad untuk berusaha sendiri," kata Agus yang sebelum menjadi loper koran pernah bekerja menjadi pramuniaga di Indomart Cilegon dengan gaji Rp 600 ribu per bulan. "Tapi, gaji sering tidak utuh karena saya harus mengganti dagangan yang hilang atau rusak. Lalu, saya menerima ajakan Mas Bagong menjadi loper koran."
MULAI IKUT KUIS
Bagong membekali Agus sebuah ponsel, maksudnya agar lebih mudah menghubungi adiknya itu. Sejak memiliki ponsel, Agus ingin mewujudkan impiannya ikut kuis Who Wants To Be A Millionaire (WWTBAM). "Sejak lama saya ingin ikut WWTBAM karena ingin dapat hadiah Rp 1 Miliar," ujar Agus yang ingin berusaha di bidang waralaba sehingga tidak perlu menjadi loper koran lagi.
Sebagai langkah awal tamatan STM di Muntilan (Jateng) ini membeli kartu ponsel perdana sebagai persyaratan untuk ikut kuis. Dengan ponsel pinjaman itu, sejak Juni 2003 secara rutin Agus menghubungi operator acara WWTBAM RCTI ke premium call, nomor 0809123888. Usaha Agus tidak sia-sia.
"Setiap menghubungi premium call tadi, saya diberi pertanyaan. Kalau bisa menjawab, saya mendapat poin, sebaliknya kalau salah enggak dapat poin. Saya sempat gagal beberapa kali, namun tidak putus asa. Saya tetap mencoba karena yakin bisa jadi peserta kuis. Apalagi pada akhir pembicaraan premium call selalu diikuti pesan agar menghubungi kembali untuk memperbesar kemungkinan dipanggil," jelas Agus.
Agus tetap semangat menghubungi premium call sesering mungkin. "Inginnya, sih, menghubungi premium call saban hari atau minimal saban minggu, tetapi uang saya terbatas. Saya, kan, hanya sanggup membeli pulsa sekali sebulan, setelah mendapat upah sebagai loper koran dari kakak saya," jelas Agus yang membeli pulsa hanya untuk menghubungi premium call. "Setiap telepon, pulsa bisa habis sampai Rp 25 ribu," ujar Agus sambil menunduk.
Setiap menghubungi, operator kuis meminta Agus menjawab lima pertanyaan. Misalnya, urutan langkah-langkah membuat baju atau penyanyi Malaysia yang dikenal di Indonesia. "Masih banyak pertanyaan lain, yang kadang-kadang tidak bisa saya jawab dengan benar," cerita Agus.
Tanpa terasa sudah lebih setahun lamanya Agus menghubungi operator WWTBAM. Sampai akhirnya Selasa 26 Desember 2004, Agus dinyatakan sebagai peserta. Selanjutnya, Agus diminta datang ke studio RCTI, Rabu (27/12) dengan membawa materai dan pasfoto. "Saya diminta mengisi biodata dan diajak mengunjungi studio kuis WWTBAM, termasuk diajari cara mengikuti kuis."

Tidak ada komentar:
Posting Komentar